Masyarakat tau akan kegunaan minyak tanah, menggunakan minyak tanah untuk kebutuhan sehari hari adalah salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi adanya kelangkaan atau keterbatasan sumberdaya alam yang tidak dapat di perbaharui ini bisa dimanfaatkan masyarakat indonesia secara optimal dan efektif.
Minyak tanah mengalami perbedaan harga dari daerah satu ke daerah yang lain
Misalkan data berikut ini yang diambil dari internet melalui google searching adalah
Di daerah soslo harga minyak tanah yang langka akan barangnya atau pasokan persediaan yang tidak tepat pada waktu yang di butuhkan oleh masyarakat itu sekitar 4000-5000 dan di daerah Kalimantan harga minyak tanah sekitar 4000-7000
Harga minyak tanah yang bersubsidi tersebut PT Pertamina menetapkan harga sekitar 7000-8000. hal ini merupakan ketidak pastian pemerintah memberikan harga minyak tanah .
Saat ini harga minyak tanah yang di pasarkan di pulau jawa adalah berbeda-beda. Dengan kelangkaan dan katersediaan PT Pertamina akan menargetkan penarikan minyak tanah bersubsidi di Pulau Jawa pada akhir 2009. Namun, minyak tanah tetap disediakan perusahaan tersebut sesuai harga keekonomian.
Achmad Faisal, direktur Niaga dan Pemasaran PT Pertamina (Persero), menyatakan minyak tanah bersubsidi tidak digunakan di Pulau Jawa pada akhir 2009. Langkah ini sebagai bagian dari konversi ke elpiji dari minyak tanah. Walaupun demikian Pertamina tetap menyediakan minyak tanah dengan harga keekonomian. Harga minyak tanah yang ditawarkan pedagang sebesar Rp7.000-Rp8.000 per liter.
Berikut adalah harga minyak tanah yang di ambil dari sriwijaya pos yang mengutip di daerah kabbopaten Banyiasin minyak tanah yang semakin langka dan mahalnya harga mitan di pasaran terutama di daerah perairan Kabupaten Banyausin yang bisa mencapai Rp 10.000 per liter maka suatu tindakan yang harus diambil itu harus tepat.
Jadi harga minyak dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Apalagi dengan kekurang pasokan minyak tanah (kelangkaan) tentu PT Pertamina merubah minyak tanah ke elpiji. Jadi harga atau biaya yang di keluarkan masyarakat akan lebih berkurang dan berpindah menjadi elpiji kalau dilihat dari kondisi harga minyak tanah sekarang. Dengan berjalannya perubahan maka program pembagian paket gas elpiji oleh Pertamina harus tepat sasaran.
Dari perbedaan harga minyak tanah dari daerah satu ke daerah lain yang harganya mahal itu harus ditindaklanjuti dengan penurunan atau penetapan harga yang murah, namun jika tidak dapat pemerintah harus memberikan jalan keluar yang bias membuat masyarakat yang terbiasa menggunakan minyak tanah bisa lebih mudah melakukan kegiatan ekonominya.
Referensi : sloops, sriwijaya pos, dan google searching
Tidak ada komentar:
Posting Komentar